Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya, Katakanlah (Muhammad),
‘Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)
(Al-Kahfi:109).

Saturday 22 June 2013

Kecerdasan Imam Abu Hanifah Rahimahulloh




2809760


Imam Abu Hanifah merupakan salah seorang ulama pendiri Madzhab Hanafi. Beliau dikenal cerdas dan piawai dalam menyampaikan suatu pendapat, serta pandai dalam berdebat. Salah satu bukti kepiawaian beliau dalam menyampaikan pendapat adalah pengakuan dari muridnya, Imam Malik bin Anas yang juga seorang ulama pendiri Madzhab Maliki.

Suatu ketika Abu Hanifah menjumpai Imam Malik yang tengah duduk bersama beberapa sahabatnya. Setelah Abu Hanifah keluar, Imam Malik menoleh kepada mereka dan berkata: “Tahukah kalian, siapa dia?” Mereka menjawab: “Tidak.” Beliau berkata: “Dialah Nu’man bin Tsabit, yang seandainya berkata bahwa tiang Masjid itu emas, niscaya perkataannya menjadi dipakai orang sebagai argumen.” Hal ini dikarenakan kemampuan beliau dalam menyampaikan sebuah pendapat, sehingga yang mendengar seakan-akan percaya dengan apa yang Imam Abu Hanifah sampikan.

Sebagai bukti lain kecerdasan beliau, ada seorang laki-laki dari Kufah yang di sesatkan oleh Alloh. Dia termasuk orang terpandang dan di dengar omongannya. Laki-laki itu menuduh di hadapan orang-orang bahwa Utsman bin Affan asalnya adalah yahudi, lalu menganut yahudi lagi setelah islamnya.

Abu Hanifah :Aku datang kepadamu untuk meminang putrimu yang bernama Fulanah untuk seorang sahabatku.”

Laki-laki dari Kufah            :Selamat atas kedatangan anda. Orang seperti anda tidak layak di tolak keperluanya wahai Abu Hanifah, akan tetapi, siapakah peminang itu?”

Abu Hanifah :Seorang yang terkemuka dan terhitung kaya di tengah kaumnya, dermawan dan ringan tangan, hafal kitabullah, menghabiskan malam dengan satu rukuk dan sering menangis karena taqwa dan takutnya kepada Allah.”

Laki-laki dari Kufah            : “Wah..wah.., cukup wahai Abu Hanifah, sebagian saja dari yang anda sebutkan itu sudah cukup baginya untuk meminang seorang puteri Amirul Mukminin.”

Abu Hanifah  : “Hanya saja ada satu hal yang perlu anda pertimbangkan.”

Laki-laki dari Kufah            : “Apakah itu?”

Abu Hanifah  : “Dia seorang Yahudi.”
Mendengar hal itu, orang itu terperanjat dan bertanya-tanya

Laki-laki dari Kufah            : “Yahudi?! Apakah anda ingin saya menikahkan puteri saya dengan seorang yahudi wahai Abu Hanifah? Demi Allah aku tidak akan menikahkan puteriku dengannya, walaupun dia memiliki segalanya dari yang awal sampai akhir.”

Kemudian beliau berkata,

Abu Hanifah  : “Engkau menolak menikahkan puterimu dengan seorang Yahudi dan engkau mengingkarinya dengan keras, tapi kau sebarkan berita kepada orang-orang bahwa Rasulullah telah menikahkan kedua puterinya dengan Yahudi (yakni Utsman)?”

Seketika orang itu gemetaran tubuhnya lalu berkata

Laki-laki dari Kufah            : “AstagfirullahAku memohon ampun kepada Allah atas kata-kata buruk yang aku ucapkan. Aku bertaubat dari tuduhan busuk yang saya lontarkan.”

Demikianlah kecerdasan beliau rahimahulloh yang tercatat dalam sejarah.


sumber dari: masjumat.com

No comments:

Post a Comment