Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya, Katakanlah (Muhammad),
‘Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)
(Al-Kahfi:109).

Sunday 27 October 2013

dokter bedah tentara




















Ibnu  al-Quff adalah ilmuwan muslim di bidang kedokteran yang memiliki nama lengkap Amin al-Dawla Abu al Faraj ibnu Muwaffaq al-Din Ya‘qub ibnu Ishaq Ibnu al-Quff. Beliau dilahirkan di Karak, sekitar 10 mil sebelah timur Laut Mati (sekarang Yordania) tahun 630 H atau 1233 M.  Selain menguasai kedokteran, dia juga  ahli dalam bidang matematika, fisika, dan filsafat. Setelah menyelesaikan studinya, dia ditetapkan sebagai dokter bedah tentara.

Ibnu al-Quff termasuk murid spesial Ibnu Nafis. Salah satu karya penting Ibnu al-Quff adalah al-Umdah fi Shina'ah al-Jarahah. Sebuah karya yang menyinggung pembedahan dapat dikatakan sebagai karya langka di masa itu. Buku itu membahas berbagai metode pembedahan kecuali optik.  Masalah optik tidak dimasukkan dalam buku Ibnu al-Quff karena optik di masa itu dapat dikatakan sebagai kajian tersendiri dari masalah-masalah kedokteran lainnya. Pembahasan dalam buku itu begitu detail dan rinci, karena dibahas dalam 20 bab tersendiri.

Buku itu menunjukkan betapa Ibnu al-Quff tak hanya menguasai  anatomi, penyakit-penyakit, dan pengobatannya, dan beberapa jenis operasi bedah. Ibnu al-Quff juga memiliki taraf pengetahuannya yang luar biasa dan menunjukkan tingkat penguasaannya sebagai dokter terkemuka  pada abad ke 13 M. Hampir 700 tahun lalu, Ibnu al-Quff menulis secara bab lengkap mengenai obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit saat pembedahan dan menjelaskan cara penggunaan opium (Afune), hyoscine dan atropine alkaloids (Al-Banj).

Di bidang ilmu bedah, Ibnu al-Quff melakukan banyak hal. Karena itulah ia dikenal sebagai ahli bedah. Ibnu al-Quff adalah seorang ilmuwan muslim yang produktif. Ia menulis sejumlah buku yang membahas beberapa aspek ilmu kedokteran, filsafat dan ilmu alam.

Tak hanya itu, Ibnu al-Quff merupakan salah satu di antara ilmuwan Muslim hebat dengan penemuan pentingnya tentang  hubungan jantung dengan sistem vascular (pembuluh darah). Dia pertama kali membuktikan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, untuk menjelaskan pembuluh kapiler dan membahas katup jantung dan fungsinya.

Ibnu al-Quff tercatat sebagai dokter perintis  yang mampu menghubungkan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena di seluruh bagian tubuh. Di abad ke-13 M, ia telah mampu menjelaskan keberadaan  pembuluh-pembuluh yang sangat kecil yang menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena dan membentuk jaringan.

Fakta dan kebenaran yang ditemukan Ibnu al-Quff itu baru diketahui dokter di Eropa empat abad kemudian. Marcello Malpighi, anatomis  asal Italia (1628-1694) menemukan kembali pencapaian Ibnu al-Quff dengan bantuan mikroskop.
Ibnu al-Quff merupakan orang pertama yang menjelaskan hubungan pembuluh darah arteri dan vena dengan aliran darah dari awal ke akhir pada pembuluh kapiler tipis  yang  ''tidak bisa dilihat dengan mata telanjang''. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh pada sebuah jaringan berakhir pada arteri kecil dari awal pembuluh vena.

Dia juga tercatat sebagai dokter yang pertama kali menjelaskan fisiologi katup jantung, jumlahnya dan petunjuk di mana saat katup tersebut terbuka dan tertutup. Katup jantung tertentu terbuka ke dalam untuk membolehkan masuk dan mencegah keluar aliran darah, dan lainnya terbuka keluar untuk membolehkan keluar dan mencegah masuknya aliran darah. Penemuannya yang luar biasa inilah yang membawanya memiliki ketenaran yang abadi. Eropa mempelajari tentang pembuluh kapiler yang tipis dan hubungan antara vena dan arteri hanya setelah penemuan mikroskop powerful di abad ke-17 M. Eropa menemukan mikrosof kapiler 400 tahun setelahnya. Bukunya diterjemahkan kedalam bahasa Latin setelah kematiannya.

Sang dokter Muslim dari abad ke-13 M ini, tak hanya berhasil membuktikan adanya hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, serta proses sirkulasi darah. Ibnu Al-Quff juga menjelaskan masalah embrilogi modern sesuai dengan yang tercantum dalam Alquran. Beliau juga disebut-sebut sebagai "Pelopor Ilmu Embriologi Modern."


sumber dari: indonesian.irib.ir

No comments:

Post a Comment