Bentuk pelaksanaan niyat memang ada dua macam yakni pertama yang niyat setiap malam dan kedua yang niyat disekaliguskan untuk satu bulan.
Imam Asy-Syafi’i adalah yang berpendapat bahwa niyat boleh dilakukan setiap malam dan boleh juga satu kali saja untuk sebulan penuh. Sementara Imam lainnya berpendapat harus setiap hari untuk setiap hari shaum. Kedua pendapat tersebut sama-sama berdasarkan kepada ucapan Rasulullah saw berkenaan dengan niyat shaum Ramadlan:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ (رواه النسائي
Siapa saja yang tidak meniyatkan shaum sebelum fajar maka shaumnya tidak sah
Bagian ucapan Nabi Muhammad saw
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ
(Siapa saja yang tidak meniyatkan shaum sebelum fajar),
sumber dari: mediaislamnet.com
No comments:
Post a Comment