“Liber Alghoarismi”dan
karya-karya lain yang sama, semuanya menguraikan secara jelas
operasi-operasi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Semua
ini menunjukan bagaimana seharusnya menggunakan pecahan-pecahan desimal
dan sexagesimal. Dan semuanya mengguanakan apa yang disebut
pecahan-pecahan Eqyptian yang menggunakan angka satu sebagai pembilang,
sehingga kita dapat memperoleh angka atau bilangan lain dengan cara
penambahan. Misalnya 1/3 + 1/15 = 2/5 atau ¼ + 1/28 = 2/7. bentuk-bentuk
pecahan semacam ini telah ditemukan dalam Rhind Papyrus dan telah
berkembang melampaui periode-periode Abad Pertengahan khususnya ketika
system aturan warisan dalam Al-Qur’an menampilkan al-Faraid (ilmu
tentang warisan) dan telah membuat operasi-operasi aritmatika yang
menggunakan angka-angka pecahan menjadi lengkap sempurna
System
tersebut, yang saat ini telah berkembang dengan baik, diperkirakan
masuk Eropa melalui perantara berbagai versi bahasa Spanyol dan
karya-karya Fibonacci, serta karya Gebert d’Adrignac dari Spanyol, salah
satu karya Leonardo Fibonacci, “Liber Abaci” yang terdiri dari 15 bagian, merupakan hasil penelitiannya tentang ilmu aljabar yang pada saat itu (abad
ke-8M) banyak dipakai di Barat. Hasil penelitian tersebut berasal dari
orang Islam yang mutunya melebih cara-cara berhitung ala Pythagoras. Hal
ini dipertegas lagi setelah ia berkelana di Mesir, Sicilia, Yunani dan
lain sebagainya. Ditemukan pula bahwa ternyata pengetahuan tentang akar,
pecahan, negatif dan positif adalah hasil penemuan ilmuwan Muslim.
Operasi-operasi
dengan pecahan sexagesimal, ini diketahui amat penting untuk
perhitungan-perhitungan astronomi, malahan lebih menarik lagi
Al-Khawarizmi memberikan beberapa aturan yang melalui sesuatu
penyelesaian dalam buku berjudul “De Numero Indorum”
oleh John Seville, dengan cepat masuk menerobos bangku-bangku
universitas. Karya-karya berbahasa Arab pada abad ke-9 M. Juga
menyuguhkan topik-topik yagn mengandung suatu tabel pengalian dalam
system sexagesimal. Tabel sexagesimal seperti disebutkan di atas
ditemukan dalam karya Kusyiyar bin Labban (360-420H/971-1029M.) yang
berjudul “KItab fi Ushul Hisab al-Hind” yang kini telah
dianggap hilang. Sedang versi tertua yang masih tersimpan adalah versi
bahasa latin karya Al-Khawarizmi “Astronomi Tables” yang kemudian
diterjemahkan oleh Adelard dari Bath.
sumber dari: banggundul.web.id
No comments:
Post a Comment