Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya, Katakanlah (Muhammad),
‘Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)
(Al-Kahfi:109).

Tuesday 19 November 2013

Ajaran Filsafat -Epistemologi






Manusia mampu berhubungan dan meleburkan diri dengan akal fa’al atas bantuan ilmu dan pertumbuhan kekuasaan insaniah, bila ia telah bersih dari kerendahan dan keburukan masyarakat. Masyarakat bisa melumpuhkan daya kemampuan berpikir perseorangan dan menghalanginya untuk mencapai kesempurnaan.

Pengetahuan yang didapatkan lewat akal, akan membangun kepribadian seseorang. Akal mendapatkan obyek-obyek pengetahuan yang disebut hal-hal yang dapat diserap dari unsur imajinatif, dan memberikan sejumlah obyek pengetahuan lain kepada unsur imajinatif. Hal yang paling mencengangkan pada unsur imajinatif adalah keterhubungan dengan wahyu dan ramalan.

Ibnu Bajjah juga menandaskan bahwa Tuhan memanifestasikan pengetahuan dan perbuatan kepada makhluk-makhlukNya. Metode yang diajukan Ibnu Bajjah adalah perpaduan perasaan dan akal. Dalam masalah pengetahuan fakta, ia mempergunakan metode rasional-empiris, tetapi mengenai kebenaran akan keberadaan Tuhan ia mempergunakan filsafat. Kebenaran itu sendiri dapat diperoleh manusia apabila manusia menyendiri (uzlah).

Menurut Ibnu Bajjah akal memiliki dua fungsi yaitu memberikan imaji obyek yang akan diciptakan kepada unsur imajinasi dan memiliki obyek yang dibuat di luar ruh dengan menggerakkan organ-organ tubuh.


sumber dari: zulfanafdhilla.blogspot.com

No comments:

Post a Comment